Cari di blog ini

Links

Followers

26 Juni 2009

Penyebab V-Belt di Skubek Cepat Putus



Umumnya, umur pakai v-belt di skubek 15.000-20.000 kilometer. Namun, lewat dari itu, v-belt biasanya putus tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Itu diakui Raymond dari JP Racing Cengkareng, Jakarta Barat, yang pernah kedatangan konsumen ke bengkelnya karena motornya putus v-belt secara mendadak.
Selain karena usia pemakaian yang lebih, ada beberapa hal menjadi penyebab putusnya v-belt, dan semuanya bisa dideteksi kalau mau bersusah sedikit. Inilah bagian-bagian yang perlu dicermati.
1. Lihat bagian dalam atau bagian bergigi dari v-belt. Tanda-tanda mau putus, kata Raymond, biasanya ada yang retak-retak. Kalau tidak ada, bisa juga menekuk v-belt.
2. Di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ketimbang belt standar. Itu menandakan belt sudah aus akibat gesekan dengan puly. Jika sudah aus—belt menjadi mulur—menimbulkan suara berisik di rumah CVT, seperti rantai yang kendur, karena belt bergesek dengan tutup CVT atau crankcase.


Pengaruhnya, "Akselerasi awal biasanya jadi selip. Seperti gas diputar tapi tenaga tidak sesuai putaran mesin," bilang H Indra Putera Laksana, mekanik GT Speed di Cinere, Depok.

3. Pemakaian ukuran ban yang tak lazim, misalnya 140/80-14. Belt butuh tekanan lebih besar untuk menggerakkan roda. Inilah yang bikin belt cepat aus. Selain itu, tenaga yang besar—akibat pemakaian ban lebar—juga bikin belt cepat aus.

4. Rute perjalanan yang panjang seharian juga bikin daya tahan v-belt berkurang lalu membuatnya cepat putus. Misalnya, sekali jalan puluhan kilometer tanpa istirahat dicampur macet. Walau pemakaian masih sekitar 10.000 km, v-belt bisa saja putus.

Nah, untuk menangkal semua itu, enggak ada salahnya dilakukan pengecekan. Itu bisa dilakukan waktu senggang. (Eka)

[ Baca Selengkapnya... ]

16 April 2009

Trik Tambal Ban yang Bocor atau Robek

Anda mengalami bocor ban dan lokasinya di bagian dinding. Paling gampang sih, bawa ke tukang tambal. Paling bahaya jika bannya sistem tubeless, bocor di dinding yang sudah ditutup itu lama- kelamaan bisa retak. "Malah jadi penyebab ban meletus," bilang Eddy Suhaedy, Training Manager PT Rema Tip Top Indonesia di Samanhudi, Jakarta Pusat.
Teknik modern menambal bagian dinding itu dengan melapisi bagian dalam dengan bahan. Di pasaran, ada beberapa macam lembaran dengan bentuk lingkaran atau empat persegi panjang yang diproduksi oleh Maruni atau Rema Tip Top.


Caranya, untuk yang empat persegi, sebelum ditambal, bagian dalam digerinda agar permukaan terkelupas. Dengan demikian, bahan karet penambal dapat menempel setelah dipres dengan batang besi.

Untuk buatan Maruni, bentuknya seperti alat untuk sekir klep motor berdiameter 4 cm dan ada karet yang panjang. Bagian yang akan ditambal, permukaannya digerinda supaya kasar dan diberi lem. Ujung yang runcing dimasukkan sehingga tembus ke luar sampai bagian karet yang lebar menempel. Setelah itu, bagian yang runcing tadi dipotong.

Bagaimana kalau robek di dinding panjangnya sekitar 3 cm dan lebarnya sampai 2 cm? "Lebih dari itu, ban bisa benjol lantaran kawatnya sudah rusak," sebut Eddy. Biaya perbaikannya mulai dari Rp 115.000 sampai Rp 200.000 ke atas, tergantung ukuran ban.

Nih, langkah-langkahnya.
1.Gerinda sekitar lubang sampai permukaan ban kasar.
2.Kasih lem bagian yang digerinda tadi lantas tutup dengan lapisan penambal.
3.Kemudian, dipanaskan di mesin thermopress dengan temperatur 160 derajat selama 120 menit.
4. Setelah dipanaskan, lalu diberi lem lagi dan dilanjutkan dengan pemberian lapisan pembungkus radial. Di lapisan terakhir ini ada benang untuk mengganti yang putus.

Kelar, deh. Kondisi ban kembali normal (Rahmat)

sumber : KOMPAS.com

[ Baca Selengkapnya... ]

Awas, Jangan Kocok Pedal Gas! Hanya Buang BBM

Salah satu teknologi canggih yang ditawarkan Kijang Innova adalah “drive by wire”. Hal ini hanya digunakan untuk mengontrol kerja mesin. Pada sistem ini, antara pedal gas dan katup gas di mesin (throttle body) tidak lagi punya hubungan langsung, baik melalui kabel listrik, maupun secara mekanis seperti mesin-mesin lama.
Pedal gas hanya dilengkapi dengan sensor yang disebut “sensor posisi pedal akselerator”. Sensor inilah yang selanjutnya dihubungkan ke komputer. Prinsip kerjanya mirip dengan potensiometer pada volume untuk mengatur audio. Namun, sensor yang digunakan Innova adalah tipe non-kontak.


Sensor bekerja dengan memanfaatkan medan magnet dan Hall IC. Ketika Hall IC berputar di dalam medan magnet permanen, dihasilkan tegangan listrik yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan posisi relatifnya terhadap magnet.

Nah, perubahan tegangan inilah yang digunakan sebagai informasi oleh komputer mesin. Selanjutnya hal itu dijadikan sebagai patokan untuk mengatur bukaan katup pada throttle dan jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan oleh injektor. Katup pada throttle digerakkan oleh stepper motor.
Akselerasi. Sensor ini juga digunakan untuk menentukan, apakah pengemudi melakukan akselerasi atau tidak. Misalnya, pengemudi mempertahankan putaran mesin atau menaikkan putaran mesin secara normal. Padahal, ketika pengemudi hendak mendahului kendaraan lain, dipastikan pedal gas diinjak lebih cepat dan dalam. Tujuannya untuk mendapatkan tenaga lebih besar dan kecepatan bergerak naik lebih cepat atau akselerasi.

Untuk akselerasi, komputer tidak hanya memerintahkan katup gas membuka lebih besar, juga memberi tahu injektor untuk menyemprotkan bahan bakar lebih banyak dari kondisi normalnya. Tepatnya, campuran diperkaya. Tujuannya untuk menambah tenaga yang hanya digunakan sesaat untuk mendahului.

Masalahnya, antara waktu pengemudi menginjak pedal gas dengan cepat dan kendaraan beraksi, terjadi sedikit keterlambatan. Maklum, pedal gas dan throttle body tidak punya hubungan langsung. Komputer yang menerima informasi dari sensor posisi pedal gas butuh waktu untuk berpikir, memproses data, dan memerintahkan throttle body beraksi.

Bagi pengemudi yang kurang sabar atau belum memahami betul karakteristik kerja “drive by wire”, mereka akan kembali menginjak pedal gas lebih cepat dan dalam. Bahkan ada yang melakukannya berulang-ulang, mengocok pedal gas. Tujuannya agar berakselerasi dengan cepat. Akibatnya, bangkrut, konsumsi bensin jadi boros!

Itu bisa terjadi karena setiap pedal gas ditekan dengan cepat, komputer memerintahkan injektor menyemprotkan bahan bakar lebih banyak. Padahal, satu injakan saja sudah cukup. Kalau cara ini sering dilakukan, tingkat pemborosan juga makin tinggi.

Untuk mencegah pemborosan yang tidak perlu tersebut, hindari mengocok pedal gas. Bila ingin berakselerasi, cukup sekali saja menekan pedal gas. Tunggulah beberapa saat dengan sedikit kesabaran! Di sinilah letak kuncinya. Toh, bersama Innova, Anda bukan sedang adu kebut di trek balap, tetapi melaju di jalanan umum.

ZBJ
sumber : KOMPAS.com —

[ Baca Selengkapnya... ]

26 Desember 2008

Tips Musim Hujan

Komponen Motor Antihujan

Musim hujan memang belum sampai puncaknya (turun setiap hari), tetapi tak ada salahnya mempersiapkan kendaraan, terutama sepeda motor. Sebelumnya, Kompas.com sudah memberi tips mencegah motor mogok kala menerjang banjir di antaranya dengan melindungi seputar busi dan memberi sealer pada kepala busi.
Kini, tak perlu repot-repot sampai harus melindungi bagian sekitar busi karena sudah tersedia komponen antihujan. Tersedia di toko spare parts atau variasi dan harganya terjangkau. Jadi, bila aspal sudah tergenang air, Anda bisa menerabas.


Apa saja komponen antihujan itu?
Kepala spare plug atau kop busi kini tersedia yang antiair. Misalnya, produk Scoot yang dilego sekitar Rp 60.000. Komponen ini banyak diaplikasi kalangan tracker. Bisa juga pilih label Teg New Power bikinan lokal yang dijual sekitar Rp 30.000.

Komponen ini sudah dijajal dengan merendamnya dan langsung dipasang kembali, ternyata mesin bisa nyala. Kepala busi macam ini punya material bagus dan tetap mengalirkan listrik walau tersiram air.

Selain kepala busi, juga ada busi tahan air bermerek TDR, jenisnya Ballistic 285. Menurut PT Mitra Lestari Motorindo (MLM) sebagai pemegang label TDR, tipe busi ini punya ukuran lingkar lebih besar, terutama insulatornya. Jadi, saat dipasang dengan kop busi tertutup rapat. Ini jadi penghalang air yang mau merembas ke kabel koil.

Terakhir, hand grip. Meski terlihat sepele, tetapi itu bisa bikin masalah, terutama saat bermanuver dan mengatur irama bukaan gas jadi kurang sempurna lantaran genggamannya licin. Cara mengatasinya, pilih handgrip yang buat garuk tanah alias dipakai pada lomba motokros atau grasstrack. Mereknya beragam, ada Playlive, Renthal, dan Protaper yang dibanderol lebih dari Rp 30.000. (Niko)

sumber :kompas.com

[ Baca Selengkapnya... ]

13 November 2008

Tips Memperbaiki AC

Nah untuk mengatasi kendala yang disebutkan, ada tips singkat yang kira-nya dapat dilakukan sebagai alternatif sebelum memeriksakan kendaraan Anda pada tangan ahlinya. Sebelumnya mungkin ada sejumlah gangguan yang dapat timbul hingga fungsi AC tidak dapat bekerja secara optimal. Gangguan pada AC biasanya dikarenakan saluran buang evaporator tersumbat dan penyebabnya sendiri yakni :
·Saluran karet terimpit atau melintir.
Air buangan akan berbalik naik, ketika saluran penuh air akan meluap dan saluran lepas dari outlet meski telah dilengkapi klem.
·Tersumpal kotoran.
Saluran buang bisa tersumpal lumpur karena ujung saluran ini berada di kolong mobil. Saluran itu lepas dari pipa outlet evaporator.


Nah untuk mengatasinya adalah sbb :
1.Siapkan obeng kembang (+), lalu buka pilar penutup utama kanan dan kiri yang biasanya berwarna senada dengan interior.
2.Buka penutup AC kanan dan kiri dengan obeng. Lalu lepas penutup sakelar AC dengan membuka 2 buah sekrup. Kemudian lepas 8 sekrup pemegang dan 4 penutup saluran masuk serta saluran buang blower.
3.Buka 13 sekrup tutup blower bagian bawah, lakukan hal ini dengan teliti dan jangan dipaksa saat mencabutnya.
4.Periksa dan bersihkan tutup itu dengan lap kering. Amati slang yang terjepit, melintir atau lepas, lalu perbaiki posisinya hingga tak lagi terjadi gangguan.
5.Pastikan kompresor ujung slang bersih dari kotoran. Kemuaidna rangkai kembali semua komponen dengan teliti.
Nah mudah bukan...? Selamat mencoba

[ Baca Selengkapnya... ]

10 November 2008

Lampu Motor Mau Terang, Gampang!

Cahaya lampu utama standar pada motor sebetulnya sudah lumayan terang. Namun kalau merasa masih kurang, pencahayaannya bisa diterangkan lagi. Caranya, dengan mengganti bohlam dan mika lampu ditukar dengan model proyektor. Contohnya, seperti pada Yamaha Mio dari workshop Delapan Satu yang biasa meng up-grade lampu – terutama tipe HID (High Intensity Discharge) - baik untuk motor maupun mobil.
Albert dari Delapan Satu menegaskan kalau pakai lampu model proyektor bikin cahaya melebar dan fokus. Untuk memasangnya harus merogoh kocek sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 1,7 juta. Jumlah sebanyak itu untuk membeli dua komponen pengganti.


Pertama, lampu HID sudah berikut balastnya. Menurut Kevin Airlangga dari Delapan Satu, jenis bohlam HID ada beberapa macam, mulai dari 4.300K, 6.000K hingga 12.000K. Huruf di belakang menandakan Kelvin atau panas bohlam yang bisa mempengaruhi intensitas cahaya. Semakin besar angka, katakanlah yang 12.000K maka cahaya yang dikeluarkan semakin biru keputih-putihan. Lain jika yang 4.300K, putih-kekuningan, tapi masih lebih terang dari bohlam biasa.

Selain bohlam HID, ada juga lampu khusus D2S. Bentuknya cukup aneh dan disebut model single lantaran untuk jarak jauh dan dekat ada di dalam satu bohlam. Kevin berpesan, ketika memilih lampu D2S, pastikan mengambil yang tipe proyektor untuk HID.

Tadi di atas sudah disebutkan, ketika membeli lampu HID sudah berikut balast. Karena, ketika mengaplikasi HID butuh arus (kelistrikan) yang bagus. Kalau suplainya nggak maksimal, bisa bikin aki tekor.

Untuk mengaplikasi HID, kelistrikan di motor harus diubah dulu ke tipe DC. Itu kalau yang sebelumnya mengadopsi kelistrikan AC. Tapi kalau yang sudah aplikasi tipe DC seperti Honda Tiger, tidak perlu lagi. Untuk mengatasi aki tekor dibantu dengan balast, disarankan pakai yang kecil karena jika butuh 4 ampere ia tetap di empat ampere. Sedang balast besar bisa bergeser ke 8 ampere.

Kedua, untuk membeli headlamp proyektor, tidak mengurangi fungsi lampu, artinya untuk jarak dekat dan jauh bisa dipakai. ”Ini karena headlamp yang dipakai dilengkapi motor elektrik. Disebutnya Bixenon,” sebut Kevin. Komponen ini yang nantinya menarik penutup yang ada di depan reflektor. Akhirnya, sinar yang keluar pun semakin besar dan jauh. Hasil yang diberikan reflektor, lanjut Kevin tidak bikin silau mata kendaraan lawan. (Eka)

sumber : Kompas-Online

[ Baca Selengkapnya... ]

Pentil Buat Tambah Angin Ban Skubek

Skubek yang memakai ban 14 inci, pasti kerepotan saat mau menambah angin. Kesulitan lantaran ujung pentil teramat dekat dengan teromol. "Kalau posisi tangkai nggak tepat, lubang klep angin jadi ikut miring. Alhasil, angin bukannya bertambah, justru malah terbuang," ujar Fajar Jaka Mursena, mekanik Pondok Kopi, Klender, Jakarta Timur.
Agar tidak repot, Fajar siap memberi solusi, yakni pasang tangkai pengisi angin yang tepat. Baik yang pakai ban tubeless atau modif pelek jari-jari dengan ban tubeless, justru paling gampang mengatasinya.


Caranya, cari pentil tambahan berbentuk huruf L. "Harganya Rp 20 ribuan. Tak cuma centil, tapi memudahkan waktu isi angin. Bisa cari di toko onderdil dan variasi motor atau mobil," bilang Wahidin dari Anggrek Custom di Batas Kreo, Ciledug, Tangerang.
Teknik lainnya, untuk pelek 16, 17 atau 18 inci, bisa dari samping lanytaran lega. Lain hal kalau ukuran 14 inci, masukkan dulu tangkai ke tengnah teromol melalui 2 pasang jarai-jari. lalu, arahkan klep angin ke lubang pentil. "Mau gampang lagi, bisa pergunakan tangkai klep angin pendek. Cuma masalahnya, tidak semua bengkel punya alat itu," papar Fajar. (KR15)

sumber : Kompas-Online

[ Baca Selengkapnya... ]

komentar

Advertisers

adsense



 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT